10 Oktober 2024
Inilah kondisi lampu traffic light di Pulau Karimun tepatnya di simpang Sei Lakam yang sering rusak dan tidak diperbaiki

KARIMUN (U&A.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, mempertanyakan dana pemeliharaan lampu traffic light karena banyak lampu yang mati dan rusak serta belum diperbaiki sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan.

“Apa saja yang diperbaiki aparat dinas terkait adanya dana pemeliharaan lampu traffic light karena banyak yang tidak menyala,” kata anggota DPRD Kabupaten Karimun Joko Warsilo ketika dikonfirmasi, Senin (11/10/2021).

Dia mengatakan, setiap tahun Dinas Perhubungan mengajukan anggaran untuk perbaikan pemeliharaan lampu traffic light di sejumlah ruas jalan baik di Pulau Kundur maupun di Pulau Karimun, tapi masih banyak juga yang belum menyala.

Pernyataan anggota DPRD dari Partai Hanura ini bahwa banyak lampu traffic lightyang tidak menyala terutama disejumlah ruas jalan yang ada di Pulau Kundur terutama di Kecamatan Kundur Barat, Kundur dan Kundur Utara, dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan.

Menurut Joko, tak berfungsinya traffic light berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. ”Fungsi traffic light itu sebagai pengatur agar pengguna jalan tidak berebut jalan, menghindari kesemrawutan. Kalau sampai ada traffic light padam, harus segera diperbaiki agar tidak sampai menimbulkan kecelakaan. Apa harus pengguna jalan celaka dulu baru diperbaiki?,” tegasnya.

Menurut Joko, dari laporan warga di sejumlah kecamatan, seperti Kundur Barat, Kundur dan Kundur Utara, banyak lampu traffic light yang padam. Namun, warga sudah beberapa kali menyampaikan tentang padamnya lampu tersebut ke aparat terkait, tapi tidak ditanggapi serius.

“Padahal setiap tahun Dinas Perhubungan mengajukan anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan traffic light dan DPRD Karimun telah menyetujui dana perbaikan dan perawatan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang kalau tidak salah angkanya sebesar Rp 100 juta,” tegas Joko.

”Sudah menjadi tugas pemerintah memberikan pelayanan terbaik. Jangan berkutat karena alasan anggaran belum turun, apalagi terjebak di persoalan administrasi. Dahulukan pelayanan publik yang lebih prioritas. Kalau ini tidak berjalan, maka tidak ada gunanya peran pemerintah,” ujarnya.

Joko menegaskan, pemeliharaan traffic light menyangkut sarana dan prasarana. Anggaran untuk itu telah diajukan Dishub Karimun dan ada alokasinya serta telah disetuui. ”Sudah menjadi tugas pemerintah memberikan pelayanan terbaik. Jangan berkutat karena alasan kondisi dan situasi, apalagi terjebak di persoalan administrasi. Dahulukan pelayanan publik yang lebih prioritas. Kalau ini tidak berjalan, maka tidak ada gunanya peran pemerintah dan Dishub Karimun,” ujarnya.

Pantauan U&A.com, setali tiga uang, kondisi matinya lampu di sejumlah ruas jalan di Pulau Kundur juga sama yang terjadi di Pulau Karimun, dimana didapati kondisi lampu traffic light sering mati seperti di simpang Sei Ayam Kelurahan Kapling, Simpang Sei Lakam, Simpang tiga lampu merah arah ke SMA 2 Karimun.

Amir salah seorang pengendara mengatakan, matinya lampu lalulintas ini sangat membahayakan pengendara yang melintas, bahkan ada yang saling maki akibat lampu yang tidak berfungsi dengan baik.

“Saya pernah dimaki oleh pengguna jalan lain sebab masih berhenti padahal lampu hijau sudah menyela, jadi lampu merahnya nyala, sedangkan hijau mati. ini kan buat bingung pengguna jalan lainnya,’’ ucapnya.

Salah seorang Staff UPT. Dishub di Tanjung Batu Kundur, yang juga tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, dari UPT Dishub sudah beberapa kali mengajukan dana perawatan, khusus untuk semua lampu jalan dipulau Kundur, kepada Pihak Dinas Perhubungan Karimun induk dari UPT, tetapi sampai saat ini belum mendapat tanggapan. “Belum dapat dan semoga saja dalam waktu dekat perawatan dan perbaikan lampu jalan dapat terealisasi,” ujarnya. (hj)

Share.