10 Oktober 2024

KARIMUN (U&A.com) – Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq menyebut sejumlah investor bakal berencana membangun investasi skala besar di Kabupaten Karimun seiring dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia yang kelak akan menjadi lokomotif peningkatan bauran energi bersih nasional.

“Saat ini ada sejumlah imvestor yang berminat tengah menjajaki investasi di Karimun dan sudah melakukan survei meninjau sejumlah lahan. Nilai estimasi investasinya USD 1 milyar dengan target pengembangan COD 2024 dengan target 8-1.000 pekerja selama kontruksi,” ujar Aunur Rafiq saat berkunjung ke kantor redaksi Haluan Kepri di Batam, Rabu (8/12/2021) lalu

Ia belum mau menyebut detail investor yang bakal menanamkan investasinya di Karimun. “Mereka sudah melakukan survei ke sini dan ada ketertarikan untuk mengembangkan di Karimun. InsyaAllah di 2022 nanti mudah-mudahan bisa terealisasi,” kata Aunur Rafiq.

Rafiq menyebut saat ini Pemerintah memprioritaskan pengembangan energi surya karena biaya investasi yang sekarang makin kompetitif, murah, waktu pelaksanaannya lebih cepat, dan kita memiliki sumber yang cukup banyak.

“Pasar potensialnya adalah Singapura karena mereka sudah mencanangkan untuk negara rendah karbon. Untuk itu Singapura akan mulai beralih dari penggunaan energi fosil menjadi energi baru terbarukan,” ucap Aunur Rafiq

Ia mengungkapkan bahwa Karimun siap mendukung kebijakan pusat untuk masalah investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Insya Allah kami selaku pemerintah daerah siap, karena sekarang Karimun sudah on the track dalam masalah kemudahan berinvestasi,”tuturnya.

Saat ini, pihaknya tengah membentuk tim untuk mengkaji potensi-potensi yang mungkin menjadi lahan investasi pembangunan PLST Skala Besar tersebut. Beberapa lahan yang kurang produktif akan disulap lokasi yang produktif untuk investasi.

“Ada beberapa pulau yang sudah disurvei diantaranya selain Pulau Sugie di Kecamatan Moro ada pulau Buru dan Pulau Gunung Papan. Investor sudah menyatakan minat dan ketertarikannya,” ucap Aunur Rafiq.

Sebagai tahap awal, para investor yang sudah datang antara lain Suryagen. yang berencana untuk membangun PLTS Skala Besar di Pulau Sugi Moro Karimun.

Seperti diketahui Suryagen. mempelopori pembangunan PLTS 165MWp di Manggarai Barat untuk grid Flores, PLTS sekitar 1GWp di Batam untuk grid Batam-Bintan dan untuk ekspor ke Singapura, serta pembangkit listrik tenaga surya hingga 10GWp di Pulau Sumba untuk menyalurkan listrik beban dasar ke jaringan Jawa-Bali dan memproduksi hidrogen/amonia hijau untuk pasar ekspor.

Bahkan Suryagen lewat anak perusahaanya PT Trisurya Mitra Bersama telah menandatangani MoU pada 12 Juli 2021 untuk pengembangan PLTS Mabar dan PLTS Batam dengan PT PLN Batam dan Sembcorp Utilities Ltd.

Dari informasi dihimpun diketahui Suryagen pada tanggal 25 Oktober 2021 yang lalu telah melaksanakan perjanjian pengembangan bersama (joint development agreement) dengan Sembcorp Ltd, anak perusahaan Temasek (Singapura) yang bergerak di bidang energi terbarukan, dan PT PLN Batam untuk membangun PLTS Skala Besar (1 GWp) untuk kepentingan masyarakat sekitar dan untuk tujuan ekspor ke Singapura.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Mentri ESDM, Duta Besar RI untuk Singapura, Dirjen Gatrik ESDM, Dirjen EBTKE ESDM, serta Mentri Perdagangan dan Industri Singapura.

PLTS Skala besar ini akan mendatangkan investasi sekitar USD 1 Milyar, menyerap 800-1.000 tenaga kerja selama periode kontruksi, mendorong terciptanya industri pendukung di Kepri khususnya Karimun seperti manufaktur dan perakitan, meningkatkan bauran energi bersih dan terbarukan dan berkontribusi terhadap devisa negara melalui ekspor ‘Green Electron’ ke Singapura.

Bahkan demi merealisasikan proyek ini, Tim Teknis Suryagen telah melakukan survei awal dan menyimpulkan bahwa Pulau Sugie Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dapat dimanfaatkan untuk membangun PLTS Skala besar tersebut.

Suryagen tahap awal telah mengajukan permohonan dan memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepri agar dapat memberikan rekomendasi tata ruang untuk pembangunan PLTS Skala Besar ini agar nantinya bisa menandatangani MOu dengan pemerintah Provinsi Kepri.

Bahkan Suryagen telah menemui Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan telah melakukan audiensi dan presentasi ke Pemprov Kepri pada Selasa 9 November 2021 lalu bertempat di aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri Pulau Dompak. (hj)

Share.